
Materi Pameran
![]() | ![]() | ![]() |
---|---|---|
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() |
![]() | ![]() |
---|---|
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |

Wedana Renggan. Awal teks Panji Jayakusuma. Panji Jayakusuma (KBG 139, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Raden Dewakusuma menghadap Raja Keling setelah berhasil mengalahkan raksasa yang mengganggu kerajaan Keling. Raja Keling mengadakan sayembara dan kepada siapa saja yang berhasil mengalahkan raksasa akan mendapatkan anaknya yang cantik jelita. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 19-20, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Setelah memenangkan sayembara membunuh raksasa yang mengganggu di kerajaan Keling, Dewakusuma dan saudaranya (Kilisuci, Lembu Amijaya, Lembu Mengarang, Rara Pergiwangsa) diterima Raja Keling kemudian diberi tempat tinggal di sebelah utara pasar (loringpasar). Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 25-26, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Setelah mendarat di Pulau Jawa, Raden Dewakusuma dan saudara laki-lakinya masing-masing mendirikan kerajaan, Kahuripan, Mamenang, dan Ngurawan. Adiknya Rara Pregiwangsa dinikahkan dengan Partakusuma Raja Singasari, dan Kilisuci menjadi pertapa di hutan Pucangan. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 53-54, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Raden Panji memerintahkan dua pengasuhnya Prasonta dan Jurudeh untuk memukul gong agar orang Jenggala Manik keluar, para wanita diminta untuk bekerja seharian menuai padi di sawah. Raden Panji akan memperhatikan dan mengambil (memperistri) mereka. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 93-94, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Raden Panji menikah dengan Dewi Sri dan Unon. Pesta usai, semua kembali ke istana. Raden Panji tertidur di depan, Sementara Dewi Sri dan Unon tidur di kamar dalam satu sarung. Kakak tertua Panji, Nila Prabangsa membunuh Panji dan istri , karena terbakar oleh hasutan ibunya, Madukeliku. Dewi Sri dan Unon akhirnya meninggal dunia. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 115-116, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Raden Panji bersedih setelah kematian kedua istrinya. Kilisuci mendengar kabar itu dan menemui Raden Panji. Kepada Kilisuci Raden Panji mengungkapkan bahwa ia hanya dapat melupakan istrinya apabila sudah menikah dengan putri pertama dari Raja Kediri. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 125-126, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Raden Panji sedih hati setelah kematian istrinya Dewi Sri dan Unon. Ayahnya datang ke kediaman Raden Panji. Ia bermaksud menanyakan apa yang dapat mengobati kesedihannya, Raden Panji menjawab anak dari raja Kediri yang dapat menghibur hatinya. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm131-132 , Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Raja Jenggala memerintahkan anak tertuanya Raden Nilaprabangsa menjadi wakil dirinya melamarkan putri Kediri untuk Raden Panji. Panji Jayakusuma (KBG 139 hlm 137-138, Koleksi Perpustakaan Nasional RI)
Daftar Naskah Cerita Panji
Koleksi Perpustakaan Nasional RI
A. Naskah Panji Jawa
-
Panji Jayakusuma
-
Panji Angreni
-
Panji Angronakung
-
Panji Jayalengkara | Jayalengkara Pamrihan/Sunyawibawa | Jayalengkara Medangkamulan
-
Panji Dewakusuma
-
Panji Dewakusuma Kembar
-
Panji Murtaswara
-
Panji Kudawanengpati
-
Panji Suryawisesa
-
Panji Kuda Narawangsa
B. Naskah Panji Bali/Lombok
-
Malat
-
Bagus Umbara
-
Cilinaya
-
Wasengsari
-
Panji Jayakusuma
-
Panji Undakan Pangrus
B. Naskah Panji Melayu
-
Syair Ken Tambuhan
-
Hikayat Cekel W(A)Nengpati
-
Hikayat Panji Kuda Semirang
-
Hikayat Mesa Urip Panji Jaya Lelana
-
Hikayat Jaran Kinanti Asmaradana
-
Hikayat Kelana Anakan
-
Hikayat Kelana Anakan Raden Galuh Daha
-
Roman Panji
-
Sri Tanjung dan Pramusinta
-
Hikayat Mesa Gimang
-
Hikayat Nayakusuma (Kemurung)
-
Hikayat Nayakusuma
-
Tumenggung Ariwangsa
-
Prabu Anom
-
Ratu Anom Mataram